Cuaca ekstrim ini dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Kalimantan Selatan yang labil. Adanya pergerakan suplai uap air dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat (La Nina) serta suhu muka laut yang lebih hangat dari normalnya, mengakibatan aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di wilayah Kalsel menjadi lebih signifikan. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia selatan Jawa Timur dan di Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan serta daerah pertemuan angin (konfluensi) salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan. Kondisi ini berpotensi memupuk massa uap air dari Laut Jawa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang masif di sekitar Kalimantan Selatan. Berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum bulan Januari 2022 merupakan puncak musim hujan di wilayah Kalimantan Selatan, sehingga potensi hujan secara masif masih akan sering terjadi pada bulan Januari.
Klik disini jika halaman pdf dibawah ini di tampil